Konsep Essensial Geografi


Konsep-konsep Essensial Dalam Memahami Geografi

Oleh : Andi Hidayat

= – = – =

Fenomena atau gejala-gejala geosfer yang terdapat di permukaan bumi sangat banyak jenisnya. Fenomena pada lingkup atmosfer misalnya perubahan iklim ekstreme, kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatra, pencemaran udara di kota. Pada lingkup antroposfer misalnya tingginya angka pengangguran, pertumbuhan penduduk, dan kemiskinan. Pada lingkung biosfer misalnya semakin langkanya jenis flora dan fauna tertentu. Pada lingkup hidrosfer misalnya fenomena mengeringnya beberapa mata air di sumber air, kerusakan ekosistem Daerah Aliran Sungai. Pada lingkup lithosfer misalnya tentang proses erosi di daerah hulu sungai dan pengendapan di muara sungai yang berakibat banjir besar di sepanjang DAS.

Pengertian sekelompok gejala-gejala atau fenomena sehingga dapat digunakan untuk menggambarkan fenomena di permukaan bumi disebut dengan konsep geografi. Ikatan Geograf Indonesia menyepakati adanya 10 konsep essensial geografi berdasarkan hasil Seminar dan Lokakarya IGI di Semarang pada tahun 1988.

Baca juga : Konsep-konsep Essensial GeografiKonsep LokasiKonsep JarakKonsep KeterjangkauanKonsep MorfologiKonsep PolaKonsep AglomerasiKonsep Nilai GunaKonsep Diferensiasi AreaKonsep Keterkaitan Keruangan (Asosiasi) dan Konsep Interaksi Interdependensi.

Kesepuluh konsep essensial geografi tersebut antara lain :

1. Lokasi, adalah konsep geografi yang utama yang akan digunakan untuk mengetahui di mana tempat suatu fenomena geosfer terjadi. Konsep lokasi dibagi atas :

  • Lokasi Absolut, adalah lokasi yang bersifat mutlak menurut letak lintang dan bujur bersifat tetap. Sifat mutlak dalam konsep ini berarti tidak bisa berubah karena menggunakan deteksi lokasi yang disepakati secara Internasional yaitu sistem koordinat lintang dan bujur dalam satuan derajar, menit, detik.
  • Lokasi Relatif, lokasi yang bersifat mudah berubah tergantung pengaruh daerah sekitarnya.

2. Jarak, konsep geografi yang berkaitan dengan panjang antara dua tempat. Terdiri antara atas :

  • Jarak Absolut, selisih mutlak panjang antara satu tempat dengan tempat lain yang diukur dengan satuan panjang yang sesuai dengan standar ISO yaitu ukuran km, m, cm, yard dan mile.
  • Jarak Relatif, selisih panjang antara satu tempat ke tempat lain menggunakan satuan waktu atau menggunakan satuan panjang yang tidak sesuai standar ISO misalnya ukuran jengkal tangan, langkah dan lain-lain.

3. Keterjangkauan, menyangkut tinggi rendahnya tingkat ketercapaian untuk menjangkau suatu tempat, sarana apa yang digunakan, atau alat komunikasi apa yang digunakan dan sebagainya. Semakin mudah suatu tempat dijangkau berarti keterjangkauannya tinggi, sebaliknya semakin sulit suatu tempat dijangkau berarti tingkat keterjangkauannya rendah.

4. Pola, yaitu susunan abstrak atau kecenderungan bentuk suatu obyek di permukaan bumi. Pola dapat berupa gambar atau fenomena geosfer seperti pola aliran sungai, pola pemukiman, lipatan patahan dan lain-lain.

5. Morfologi, konsep geografi yang berkaitan dengan  bentuk muka bumi sebagai hasil tenaga endogen dan eksogen yang membentuk dataran rendah, dataran tinggi dan pegunungan.

6. Aglomerasi, konsep geografi yang berkaitan dengan pengelompokan atau konsentrasi suatu fenomena tertentu di suatu kawasan dengan latar belakang adanya unsur-unsur kesamaan yang lebih memberi dampak positif.

7. Nilai Kegunaan, konsep geografi yang berkaitan dengan manfaat yang diberikan oleh suatu wilayah di muka bumi pada makhluk hidup, tidak akan sama pada semua orang.

8. Interaksi Interdependensi, konsep yang berkaitan dengan keterkaitan ruang antara satu fenomena geosfer dengan fenomena geosfer yang lain yang menimbulkan kondisi saling tergantung, misalnya interaksi antara desa dengan kota.

9. Diferensiasi Area, konsep yang berkaitan dengan perbedaan antara suatu daerah di permukaan bumi dengan daerah yang lain. Dapat dicermati dari corak yang dimiliki oleh suatu wilayah dengan wilayah yang lainnya.

10. Keterkaitan keruangan, konsep yang berkaitan dengan adanya keterkaitan hubungan antara unsur-unsur pembentuk suatu wilayah.

Sumber Tulisan

  1. Daldjoeni, N. 1982. Pengantar Geografi. Bandung : Alumni
  2. Hermawan, Iwan. 2009. Geografi Sebuah Pengantar. Bandung : Private Publishing
  3. Sumaatmadja, Nursid. 1988. Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan. Bandung : Alumni
  4. Sya, Ahman. 2011. Pengantar Geografi. Bandung : LPPM Bina Sarana Informatika
  5. Suharyono dan Moch. Amien. 2013. Pengantar Filsafat Geografi : Yogyakarta : Ombak
  6. Yunus, H.S. 2008. Konsep Dan Pendekatan Geografi : Memaknai Hakekat Keilmuannya. Disampaikan dalam sarasehan Forum Pimpinan Pendidikan Tinggi Geografi Indonesia. Yogyakarta : Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada

= – = – =

Terimakasih atas kunjungannya.

Mohon kritik dan sarannya

Selamat belajar. Semoga bermanfaat.

15 thoughts on “Konsep Essensial Geografi

  1. angka

    wuih coi !!
    keren lo bro !!
    tugas sekolah sekali buka ni web, 1 menit slesai !!
    copy paste smua !!! buakakakak !!
    thanx yah bro!!

  2. irma

    haiiiiiiiiiiiiiiiiiiii…..
    wah mas andi apa kabar? masih inget irma gak? angkatan 2008, temenne setyo?iseng2 cari konsep geografi, eh malah reunian ketemu blog konco2…. wah senangnya… sekarang dimana mas? anaknya udah berapa? kok yang dipamerin cuma 2, yang laen mana hehehhe…
    salam buat temen yang lain ya mass…

    (andi)Baik …baik …..dik Irma, kok angkatan 2008 to bukannya 1998? Awalnya cuma iseng, trus kepikiran bagaimana kalau untuk media belajar anak di sekolah. ternyata juga bisa sambil berbagi dengan yang lain. Emang baru dua, besok rencana 3. he he he

Komentar ditutup.